Sedari dari bangku sekolah dulu saya sudah disuguhi konsep 'ulumul qur' an yang salah satu pembahasannya adalah tentang penurunan Al-Qur'an dengan 7 harf. Tekstualnya sudah banyak diterangkan dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi. Namun tetap saja saya masih merasa belum memahaminya.
Dulu, saya masih janggal, sebab bacaan Al-Qur'an masyhur yang diakui ada 7 macam bacaan dengan Imam-imam besar qiro'at yang lebih kita kenal dengan imam qurro' sab'a. Lantas kalau ketujuhnya adalah benar, lalu bacaan mana yang dibaca Nabi saat itu? Apakah hanya membaca Qiro'at 1 imam saja atau langsung dibacakan semuanya?
Tentu saja bagi anda yang kuliah di jurusan ilmu tafsir dengan mudah memaparkan berbagai argumen dengan mengutip jurnal-jurnal milik para akademisi. Atau anda yang konsen dalan wadah diskusi Qiro'at di pesantren akan mudah mencarikan literasi klasik karya As-Sayuthi, Ad-Dani, ibn Mujahid dan lainnya untuk saya.
Sekarang saya berada di dalam lingkungan ahli Qiro'at meski saya sendiri belum bisa mengambil banyak ilmu dari Beliau-beliau. Dua guru sepuh saya adalah pemilik sanad ke tujuh bacaan populer Al-Qur'an yang muttashil sampai Rasulullah, sedangkan gus-gus saya adalah Pemuda-pemuda dengan gelar akademik kekinian yang sangat pantas jika diminta mengisi kuliah umum di Kampus-kampus khususnya dalam materi 'ulumul qur'an.
Perbedaan generasi tak mengurangi semangat Beliau-beliau dalam mengajar kami, dengan caranya masing-masing. Romo kyai mempertahankan model pesantren Al-Qur'an dengan membuka Musyafahah Al-Qur'an setiap subuhnya. Sedangkan para gawagis memperkenalkan kelas diskusi dan dauroh kepada kami, dengan tema yang tak jauh dari Al-Qur'an.
Awal Ramadan kemarin kami diajak diskusi tentang Qiro'at, dan pencarian panjang saya akhirnya berakhir disini. Pemaparan tentang maksud dan sejarah 7 harf telah memahamkan saya dari kebimbangan. Tak perlu lah saya berbagi apa saja Pemaparannya sebab ya sama saja dengan yang para guru menerangkan, cuma kok yo o saya baru bisa mencernanya sekarang?
Jadi, untuk kawan-kawanku Mahasiswa-mahasiswi yang telah banyak berdiskusi tentang Qiro'at dan menguasainya, kemarilah mengunjungi tempat kami dan merasakan atmosfer mad, tawassusth, qoshr, imalah, taqlil, Naql, dan lainnya secara langsung. Siapa tahu dengan kedatangan kalian saya bisa mengambil pemikiran pemuda-pemuda Islam yang masih melestarikan khazanah ke-qiro'at-an Al-Qur'an seperti kalian. (Na'im / Refleksi 17 Ramadan 1439)
Posting Komentar Blogger Facebook